Satu tahun yang lalu, perusahaan ku mengadakan pesta malam tahun
baru di kota. Saat pesta nya usai, aku pergi untuk mengambil tempat
duduk di kereta terakhir untuk pulang pada malam itu. Aku duduk di kursi
ku dan menatap keluar jendela pada lampu-lampu kota yang berkedip.
Setelah beberapa saat, aku melihat satu-satu nya penumpang lain
yang ada di gerbong adalah seorang pria yang mengenakan jas hujan
berwarna hitam. Ia duduk dibeberapa garis didepan ku dan kepala nya
menunduk kebawah, ia tampak telah tertidur. Aku juga cukup mengantuk dan
kelopak mataku mulai merasa sangat berat, tidak begitu lama sampai aku
tertidur juga.
Beberapa menit kemudian, aku tersentak dan
kemudian terbangun oleh suara kereta. Saat aku membuka mata, sesuatu
tampak berbeda. Aku tidak begitu yakin, tapi tampak nya seolah-olah
orang yang ada didepan ku itu satu kursi lebih dekat padaku. Aku
berpikir mungkin aku hanya membayangkan hal-hal yang tidak-tidak dan
kemudian aku berkata pada diriku untuk tidak terlalu paranoid. Tidak
lama setelah itu, aku tertidur kembali.
Setelah beberapa
detik kemudian, aku merasakan ada hal yang begitu aneh dan perasaan
tidak enak di perutku. Maka aku membuka mataku, kali ini, pria Itu
tampak nya telah pindah lebih dekat dengan ku. Namun, aku tidak begitu
yakin. Hal itu benar-benar menggangguku.
Aku memutuskan
untuk mencoba mencari tahu apa yang ia lakukan dan melihat apakah
pemikiran ku itu benar. Rencana ku adalah untuk pura-pura tertidur lagi,
tapi sebelah mataku terbuka sedikit, hanya untuk mengetahui apa yang
sedang ia lakukan.
Dia hanya sedang duduk disana, tidak
bergerak sedikit pun. Aku bisa merasakan bahwa ia sedang menatapku,
tetapi ia tidak bergerak se inchi pun. Aku hendak ingin bernapas lega,
tetapi aku mendengar ia menggumamkan sesuatu, aku bisa mendengar apa
yang ia katakan berulang-ulang :
"Jangan tertipu. Dia hanya sedang berpura-puta...... Jangan tertipu. Dia hanya sedang berpura-pura....."
Hal itu membuatku begitu ketakutan. Jantungku mulai berdebar.
Meskipun aku takut akan akalku. Aku tetap berpura-pura menundukkan
kepala, pura-pura tertidur dan sangat berharap kereta akan segera
mencapai stasiun.
Ketika kereta berhenti dan pintu keluar
pun terbuka, aku menunggu waktu yang tepat, saat pintu hampir tertutup
aku bergegas melompat keluar ke peron.
Aku mendengar pintu
kereta telah tertutup dibelakang ku, dan kemudian aku membalikkan
badanku. Saat kereta pergi menjauh dari stasiun, aku melihat pria yang
mengenakan jas hujan hitam itu berdiri, wajah nya berada dekat dengan
jendela, tampak nya ia begitu kesal dan marah, dan ditangan nya ia
sedang memegang pisau.
Semenjak saat itu, aku tidak pernah mengambil kereta terakhir untuk pulang apalagi sendirian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar